Sabtu, 03 Maret 2012

A Provocateur in the School (BRB)

Harmony Bargapata Risaef Barajhesta (BRB)
     Suatu sekolah yang mempunyai 25 kelas didalamnya, 8 ruang kelas tujuh, 9 ruang kelas delapan, dan 8 ruang kelas sembilan. Tapi ini bukanlah cerita mengenai sekolah, ruang kelas, kelas tujuh, ataupun kelas delapan. Cerita ini adalah sebuah story tentang end of school records.
     Cerita ini bukan sebuah cerita tentang sebuah kesempurnaan hidup seseorang bagaikan cerita di negeri dongeng ataupun seperti sinetron yang sedikit atau mungkin banyak lebay, tapi mungkin sedikit bersifat action. Cerita ini lebih boring dari kartun Dora the explorer tapi tak kalah bermakna dari film yang beredar dijagat ini bagi kelas paling sepesial yakni "IX-F"
     Rasanya kelas delapan berlalu begitu saja bagai angin yang bertiup kencang namun begitu bermakna bagaikan datang kepulau impian dan meninggalkannya. Kami temukan kerajaan baru. Pemerintahan baru, masyarakat baru yang begitu asing. Kami coba beradaptasi dengan keadaan baru ini. Karna kami tahu bahwa kami akan hidup dikerajaan ini untuk setidaknya satu tahun, itupun kalo lulus ujian !!!! amit-amit.
IX-F Special Classes
     Diawali dengan obrolan-obrolan yang membawa pada kedekatan batin, kami saling berbagi cerita. Kala itu adalah saat-saat paling sempurna yang pernah dialami sembilan F sejauh ini, keakraban beredar bebas tanpa zat penghambat, semuanya terlihat begitu aman, nyaman, dan serasi.
     Entah apa yang salah pada diri dan kerajaan kami. Cobaan terus membanjiri kami setiap hari. Seolah-olah kerajaan tak punya teman. Bahkan Raja pun tak perdulikan kami. Ia lebih perdulikan kerajaan lain dan ia lontarkan kata-kata yang menyatakan bahwa ia tidak ingin ada keberadaan kerajaan kami. Ditambah oleh perbuatan-perbuatan buruk oleh kami yang kami rasa kerajaan lain pun melakukan keburukan tersebut. Keluar saat jam pelajaran, memotong pembicaraan guru, atau lainnya itu sudah lazim dilakukan kerajaan-kerajaan lain dan bukan hanya kerajaan kami.
     Perang dengan kerajaan tetanggapun sudah menjadi tradisi. Dan kami akui bahwa itu seru pisan. Pengalaman-pengalaman yang tak umum dilakukan orang lain kita lakukan karna kami adalah ISTIMEWA.
     Akhir-akhir ini merupakan puncak dari segalanya. Kerajaan kami menjadi HOT NEWS. Tragedi tamparan berantai tak kalah populernya dibandingkan tragedi tugu tani. Bahkan kerajaan kami mendapat anugerah kerajaan terkotor.
Saat acara Gerak jalan dan Bazar makanan
     Namun walaupun begitu kami tetap mencintai dan bangga pada kerajaan kami, sembilan F. Kerajaan indah dengan kelebihan dan kekurangannya. Kami terima sayatan-sayatan tajam dari mulut orang yang berkata bahwa kerajaan kami adalah kerajaan terburuk dan yang masih teringat jelas adalah " Kelasnya memang begitu dekat, tapi kualitasnya jauh berbeda bagaikan bumi dan langit" oleh salahsatu warga kerajaan tetangga.
     Walaupun kerajaan kami bukan kerajaan seperti kebanyakan ini, namun justru karna kami merupakan minoritas membuat kami merasa bahwa kami adalah kami dan tak pernah menjadi orang lain, kami bukan sekelompok MUNAFIK. Mungkin ini saatnya untuk kami menyimpulkan mengenai sembilan F. Karna kami tak diberi banyak waktu untuk menunda-nunda, hari esok harus kami persiapkan untuk menghadapi sebuah ujian dan... perpisahan. Mungkin semua orang tahu bahwa pertemuan adalah pintu gerbang sebuah perpisahan namun kami semua tahu bahwa pertemuan saat itu pertemuan yang begitu indah dan perpisahan ini merupakan sebuah kesedihan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;